Bab 4.4 - 4.5

4-4 TRANSDUSER DAN SENSOR 

Gambar 1 Transduser

Transduser (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut diantaranya seperti Energi Listrik, Energi Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi Kimia, Energi Akustik (bunyi) dan Energi Panas.. Transduser dibagi menjadi dua kelas yaitu : transduser input dan transduser output(Gambar 2).

Gambar 2 Transduser input-listrik dan output-listrik

Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor adalah jenis transduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis.

 

SENSOR PROXIMITY Sensor Proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak obyek terhadap sensor.  Karakteristik dari sensor ini adalah menditeksi obyek benda dengan jarak yang cukup dekat, berkisar antara 1 mm sampai beberapa centi meter saja sesuai type sensor yang digunakan. Sensor proximity dibedakan menjadi dua : 

-Proximity Induktif

-Proximity Kapasitif

Proximity Induktif Berfungsi untuk mendeteksi obyek besi atau metal. Meskipun terhalang oleh benda non-metal, sensor akan tetap dapat mendeteksi selama dalam jarak (nilai) normal sensing atau jangkauannya. Proximity Kapasitif Sensor pembatas yang mendeteksi benda isolator atau selain logam Missal: kertas atau plastic.

 

SENSOR SINAR

Sensor sinar dibagi menjadi tiga :

1.Fotovoltaic

Merupakan Alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan Berfungsi untuk mengubah sinar matahari menjadi arus listrik DC. Tegangan yang dihasilkan sebanding dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaan solar cell. Semakin kuat sinar matahari tegangan dan arus listrik Dc yang dihasilkan semakin besar.

 

2. Fotokonduktif

Merupakan Alat sensor sinar yang memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka akan semakin kecil pula nilai tahannya.

 

3. Fotolistrik

Merupakan Alat sensor sinar yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima. Contoh            : fingerprint

Teknologi kode batang banyak digunakan di industri, karena penggunaan yang luas dan cepat. Memasukan data jauh lebih cepat dibandingkan metode manual dan sangat akurat. Tersiri dari tiga elemen utama : simbol kode batang, scanner, dan decoder. Simbol kode batang berisi 30 karakter yang disandikan dalam bentuk mesin yang dapat dibaca.

SENSOR HALL-EFFECT

 

Hall effect sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet. Hall Effect sensor akan menghasilkan sebuah tegangan yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang diterima oleh sensor tersebut. Sensor ini didesain untuk mendeteksi keberadaan dari objek magnetik, biasanya magnet permanen. Biasanya digunakan untuk mensinyalir posisi dari komponen, dan sensor ini memiliki tingkat ketelitian yang tinggi

 

SENSOR ULTRASONIK Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang suara dari 40 KHz hingga 400 KHz. Sensor ini dioperasikan dengan mengirimkan gelombang suara pada taget dan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk memantulkan kembali. Waktu yang dibutuhkan oleh gema untuk kembali ke sensor adalah proporsional terhadap jarak dan tinggi dari objek, karena  sura memiliki kecepatan yang tetap.

 

SENSOR TEKANAN

 

Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Sensor tekanan dapat diaplikasikan pada:

 

Motor bensin

Pesawat terbang   Pengukur tekanan ban  ketinggian, pesawat terbang, roket, satelit, balon udara dll

 

PEMINDAHAN TRANSDUSER

 

Pengertian William D.C, (1993), mengatakan transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya” Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas). Pemindahan Transduser yang sering digunakan di industri adalah transvormator diferensial variabel linear ( the Linear Variable Differential Transformer = LVDT) LVDT (Linear Variable Differential Transformer) merupakan salah satu contoh sensor posisi, yang bekerja berdasarkan pada ada tidaknya medan magnet yang terjadi. LVDT terdiri atas 2 bagian yaitu :

 

 

Kumparan (Tansformer)

salah satu komponen penyusun LVDT merupakan kumparan. terdapat 3 kumparan dalam LVDT,yaitu 1 kumparan primer dan 2 kumparan sekunder. kenapa digunakan 2 buah kumparan sekunder adalah agar perbedaan besar induksi yang diterima kedua kumparan sekunder dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar perubahan posisi batang inti (magnet).

 

CORE (batang inti magnet)

material core atau batang inti ini biasanya berbentuk silinder atau turbular dengan komponen penyusun berupa nickel-iron alloy permalloy. dalam proses produksinya, setelah bentuk dan ukuran dari batang inti ini di atur proses akan memasuki tahap annealing (atau penguatan dengan proses memanasi). Selama proses annealing ini biasanya dilakukan reduksi aliran gas untuk mencegah terjadinya oksidasi. gas yang biasanya digunakan dalam proses annealing ini biasanya hydrogen ataupun gas yang mengandung hidrogen.


4.5 Penggerak (ACTUATOR)

Penggerak (dalam listrik) adalah setiap alat yang mengubah sinyal listrik menjadi gerakan mekanis. Jenis penggerak :

RELAI

Relai merupakan bagian penting dalam banyak sistem kontrol sebagai alat yang dioperasikan dengan listrik secara mekanis mengontrol penghubung rangkaian listrik seperti kontrol jarak jauh dan untuk pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal kontrol tegangan dan arus rendah. Ketika arus mengalir melalui electromagnet pada relai kontrol elektromekanis, medan magnet yang menarik lengan besi dari jangkar pada inti terbentuk yang mengakibatkan kontak pada jangkar dan kerangka relai terhubung. Relai memiliki kotak NO/NC/kombinasi dari keduanya.

SOLENOID

Solenoid adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik atau arus listrik menjadi gerakan mekanis linear yang disusun dari kumparan dengan inti/jangkar besi yang bergerak. Ketika kumparan diberi tenaga, maka inti akan tertarik ke dalam kumparan dengan besarnya ditentukan olehjumlah lilitan dan arus.

Arus kumparan pada selenoide dc hanya dibatasi oleh tahanan kumparan. Dengan ditempatkan plunger, dorongan akan menjadi lebih besar dari yang dibutuhkan sehingga sering digunakan suatu kumparan tegangan parsial solenoid yang lebih kecil. Pada solenoid yang lebih besar , 2 bagian kumparan dapat digunakan. Saklar cut off akan beroperasi jika plunger berada di sekitar dudukan dan membuka rangkaian untuk bagian kumparan. Solenoid dc memiliki time constatnt (konstanta waktu), sebab induktansi kumparan memperlambat pemagnetan yang lebih lambat dari solenoid ac.

Kerangka dari plunger ac adalah baja silicon tipis berlapis-lapis dan diberi pernis untuk mengurangi arus eddy. Tahanan kumparan ac sangat rendah sehingga aliran arus sebagian besar dibatasi oleh reaktansi induktif dari kumparan(XL)

Arus ditentukan dengan hukum ohm, dengan XL menggantikan R sebagai berikut :

Plunger harus didudukkan sepenuhnya pada dudukkan agar celah udara pada lintasan magnet tidak bertambah dan tidak mengurangi induktansi kumparan yang mengakibatkan panas berlebihan.

Panjang pukulan solenoid juga merupakan hal yang penting karena semakin pendek pukulan, semakin tinggi kecepatan kerja, dan gaya yang diperlukan lebih kecil. Pukulan maksimum tidak boleh melampui separo panjang plunger. Pada solenoid ac terjadi arus kejutan yang relative tinggi dan menurun saat plunger dekat dengan posisi dudukkan. Arus kejutan ini tinggi dikarenakan oposisi dasar arus akan mengalir jika solenoid diberi tenaga tambahan dari kumparan tembaga.

Solenoid yang dipakai untuk aplikasi tertentu harus disesuaikan dengan hasil gaya yang diinginkan di seluruh pengoperasian rentang suhunya. Jika beban terlalu besar, maka plunger tidak akan menempati posisinya dan sebaliknya.

Siklus tugas yang dinyatakan dalam bentuk persen adalah rasio dari waktu keseluruhan dari siklus operasi. Tugas yang terus-menerus sama dengan 100% siklus tugas. Jika solenoid diberi tenagaselama 100s, dan dihilangkan energinya selama 300s, siklus tugas adalah sebagai berikut :

Untuk kinerja yang paling baik, solenoid ac dengan koil yang dirancang untuk frekuensi suplai harus digunakan. Solenoid hendaknya dipasang dan disambungkan pada beban sehingga plunger bebas bergerak pada garis lurus. Jika solenoid diberi tenaga, plunger harus kembali ke tengah kumparan agar unit tidak mendengung dan mengalami panas berlebih. Jika hal ini terjadi, perlindungan harus diberikan seperti sekering pada rangkaian, pemutus termal atau aplikasi beban melalui pegas.

Kran Selenoid

Kran solenoid adalah kombinasi dari dua dasar unit fungsional :

ü  Solenoid (electromagnet) dengan inti atau plungenya

ü  Badan kran yang berisi lubang mulut pada tempat pringan atau stop-kontak ditempatkan untuk menghalangi atau mengizinkan aliran.

Aliran melalui lubang mulut adalah OFF atau diijinkan dengan gerakan inti dan tergantung jika solenoid diberi energi atau dihilangkan energinya. Ketika kumparan diberi energi, inti akan ditarik ke dalam kumparan untuk membuka kran lalu kran dikembalikan posisinya tertutup jika arus berhenti oleh pegas. Kran ini dapat mengontrol hidrolis(cairan minyak), pneumatic (udara) atau aliran air.

Badan kran biasanya kuningan yang ditempa yang dianjurkan menggunakan saringan agar tidak bocor karena masuknya pasir halus atau kotoran pada lubang mulut. Kran juga harus dipasang dengan arah aliran sesuai anak panah yang tercetak pada bodi kran atau tanda “IN” dan “OUT” pada hubungan pipa.

Kran solenoid cocok untuk menangani aliran pada satu arah saja dengan tekanan yang diberikan pada bagian atas dari piringan kran. Kran direksional menstart, menghentikan, dan mengontrol arah lintasan aliran dengan membuka dan menutup lintasan aliran pada posisi kran tertentu. Kran diklasifikasikan dengan jumlah hubungan dan posisi kran. Contohnya kran dengan 4 hubungan dan 3 kemungkinan posisi penghubung dinamakan 3 atau 4 jalan.

simbol grafik untuk kran direksional berisi kotak terpisah ntuk masing-masing posisi tertentu dan menunjukkan aliran pada posisi tersebut. Rangkaian kran umumnya diperlihatkan pada status tidak diaktifkan. Jika kran diaktifkan, kita harus menggeser garis pada posisi lain. Kran 2 jalan dipertimbangkan menjadi NO/NC.

 

Dapat dijumpai kran on-off dan kran analogi. Kran on-off biasanya akan didasarkan pada penyesutan solenoid. Kran analogi dapat menggunakan motor atau kontrol penghambat untuk meningkatkan atau menurunkan jumlah aliran secara perlahan-perlahan.

 

 

 

Motor stepper

Motor stepper mengubah pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan rotor discret (berlainan) yang disebut step (langkah). Satu derajat per langkah motor memerlukan 360 pulsa untuk menggerakkan melewati satu putaran. Motor mikro step dengan ribuan langkah per putaran. Ukuran kerja dari stepper biasanya diberikan dalam jumlah langkah per putaran per detik. Motor stepper biasanya kecepatan dan torsi rendah memiliki kontrol gerakan posisi yang cermat.

Operasi motor stater sangat bergantung pada suplai daya yang menggerakkannya karena membangkitkan pulsa yang biasanya dimulai oleh komputermikro dengan  memulai sederetan pulsa untuk menggerakkan alat yang dikendalikan pada posisi yang cermat. ;Karena penghitungan pulsa terus diberikan, komputer mengetahui secara tepat posisi motor (tidak memerlukan sinyal umpan balik). System pengendali motor stepper terdiri dari motor stepper dan penggerak yang berisi pengendali elektronis dan suplai daya . penggerak adalah “interface” antara komputer dan motor stepper penggerak berisi logika untuk mengubah atau menerjemahkan informasi digital menjadi putaran poros rotor. Motor akan bergerak satu langkah untuk tiap pulsa yang diterima oleh penggerak. Komputer mempunyai jumlah pulsa yang diperlukan diperlukan pada kecepatan tertentu atau diprogramkan, yang diterjemahkan menjadi jarak dan kecepatan.

Gigi ditopang pada ujung-ujung utara dan selatan. Stator terdiri dari “shell” yang mempunyai empat gigi yang berjalan penuh melewati sepanjang rotor. Kumparan digulung pada gigi stator dan dihubungkan bersama berpasangan. Bertambahnya kecenderungan ke arah kontrol mesin dan fungsi proses digital membuat motor stepper dibutuhkan. Penggunaan industri termasuk pada berbagai aplikasi kontrol dan penempatan. Motor stepper dapat menggantikan alat seperti rem, perangkaian, dan roda gigi dengan seluruh penyempurnaan pada umur pemakaian dan kecermatan.

Motor Dc Tanpa Sikat

Motor dc tanpa sikat tidak mempunyai sikat atau mekanis komutasi tapi menggunakan alat elektronis semi konduktor untuk saklar arus jangka. Motor dc komutator dan sikat mengubah arah arus pada kumparan jangkar sehingga arah tenaga putaran selalu sama. Operasi motor dc tanpa sikat magnet permanen dilakukan dengan memasang magnet permanen di bagian yang berputar dan kumparan dipasang pada stator. Motor dc tanpa sikat tidak dapat dijalankan dengan menghubungkannya dengan sumber dc seperti motor dc dengan sikat. Arus pada rangkaian stator harus ditarik pada posisi rotor yang ditentukan sehingga pada kenyataannya motor dijalankan dengan arus bolak balik. Kumparan medan stator diberi tenaga dengan berurutan untuk menghasilkan medan magnet berputar. Arus disuplai dengan encoder(penyandi) komutasi dalam merespon sinyal dari optik atau sensor efek hall.

Motor dc tanpa sikat digunakan pada sistem servo dan robot. Motor ini miliki putaran yang terus-menerus yang halus seperti motor dc magnet permanen konvensional, dan tidak ada penahan “fixed steps” dan tidak sama dengan motor stepper. Motor ini stepper mempunyai efisiensi tinggi, umur pemakaian lama, tingkat kebisingan suara listrik rendah, dan pemakaian daya rendah

Fungsi aktuator adalah sebagai berikut.

·         Penghasil gerakan

·         Gerakan rotasi dan translasi

·         Mayoritas aktuator > motor based

·         Aktuator dalam simulasi cenderung dibuat linier

·         Aktuator riil cenderung non-linier

Jenis tenaga penggerak pada aktuator

·        Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor   

arus searah (Mesin DC).  Sifat mudah diatur dengan torsi kecil      

sampai sedang

·        Aktuator tenaga hidrolik, torsi yang besar konstruksinya sukar.

·        Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan.

·        Aktuator lainnya: piezoelectric, magnetic, ultra sound.

Tipe aktuator elektrik adalah sebagai berikut:

1.     Solenoid.

2.     Motor stepper.

3.     Motor DC.

4.     Brushless DC-motors.

5.     Motor Induksi.

6.     Motor Sinkron.

Keunggulan aktuator elektrik adalah sebagai berikut:

1.     Mudah dalam pengontrolan

2.     Mulai dari mW sampai MW.

3.     Berkecepatan tinggi, 1000 – 10.000 rpm.

4.     Banyak macamnya.

5.     Akurasi tinggi

6.     Torsi ideal untuk pergerakan.

7.     Efisiensi tinggi

 

Ke Halaman Selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Home

  Bahan Presentasi untuk Matakuliah Elektronika Industri   Kelas C         OLEH: Aidil Pratama 1910932004       Dosen Pengampu: Darwison,M.T...